Hari Pertama

1 Desember 2023, Hari ini hari pertama pasca putus dari Nanda. Perempuan yang saya temui dibangku kuliah. Banyak memberi saya inspirasi dan mengajari saya banyak hal dalam membangun hubungan. Nanda merupakan pacar nyata pertama saya. Tak pernah terpikirkan bahwa ada manusia lain selain orang tua saya yang menyayangi saya. Saya skeptis sama cinta pada awalnya. Saya tak terlalu percaya bahwa cinta bisa menghancurkan seseorang. Sekarang saya mengalaminya langsung. Saya harus menerima kenyaataan bahwa Nanda sudah tidak bisa bersama saya. Ia memilih jalannya sendiri, dengan dirinya sendiri tanpa melibatkan Saya lagi. 

Setelah 4 tahun mengenalnya, menyayanginya, merindunya tiap saat. Kali ini Saya harus merelakan ia pergi. Padahal Saya sudah membulatkan tekad untuk menikahinya kelak. Pada nyatanya saya melakukan kesalahan yang tidak bisa ia tolerir lagi. Sebagai laki-laki Saya harus menerima konsekuensi itu. Saya harus mengambil pelajaran dari pengalaman ini. Saya tidak masalah jika harus pergi dengan predikat antagonis di hubungan ini. Bagaimanapun merelakan ia merupakan salah satu bentuk kasih sayang padanya. 

Tiap moment bersamanya masih jelas tersimpan dalam memori ingatan Saya. Moment ia ulang tahun, Moment keberhasilanku menyelesaikan skripsi, begitupun keberhasilannya menyelesaikan skripsinya. Sungguh memori yang indah bila kita bisa ceritakan ke anak keturunan nantinya. Sayang sekali itu tidak akan terjadi. Saya akan terus berharap itu terjadi di Masa depan. Saya yakin intuisi saya berkata itu bisa terjadi. Semoga saja tuhan mempertemukan kita kembali pada versi yang lebih baik.

Sungguh berat rasanya bangun di pagi hari dan menerima kenyataan bahwa ia tak akan kembali. Setelah ini Saya akan melanjutkan hidup dan mulai bekerja kembali di Ibu Kota. Saya tidak kuat berlama-lama di Kota ini dengan kenangan yang tersimpan. Saya ingin menepi sejenak dan melupakan semua itu dengan harapan masih bisa terukir kembali perjalanan kita. 

Kalau ditanya kapan move on saya tidak yakin saya bisa move on. Saya sudah terlanjur jatuh pada wanita itu. Mungkin sisanya hanya akan melanjutkan hidup sewajarnya. Semoga Saya kuat menjalani hari tanpanya. Kalau kamu baca ini, aku masih berharap sama kamu Nda, Kapanpun kamu mau pulang aku akan nerima apapun risikonya. 

Comments

Popular posts from this blog

Hari Ketiga

Hari Ke Sembilan

Mencoba Menulis (day 1)