Posts

Showing posts from December, 2023

Hari Ke Sembilan

 Hai, Sudah hari ke sembilan. Rencananya saya akan menulis setiap hari guna meredakan perasaan saya. Ternyata cukup sulit untuk konsisten. Hingga akhirnya saya baru sempat menulis kembali di hari kesembilan. Kali ini saya akan membahas mengenai perasaan saya yang merasa sangat direndahkan ketika berkomunikasi dengan seseorang. Pernah kah kalian menemui seorang yang bisa tiba-tiba meledak-ledak emosinya padahal sedang tidak menghadapi persoalan yang menyinggung. Tiba-tiba tak disangka-sangka kata kata kotor terucap dari mulutnya. Padahal sebelumnya hanya bercakap biasa tanpa ada intensi untuk memancing emosi ataupun menyinggung.  Saya terheran-heran mengapa ia bisa dengan mudahnya mengucapkan kata-kata kotor tersebut, sangat mudah baginya merendahkan orang lain. Saya diingatkan seorang kawan bahwa bukan kali ini saja dia berlaku demikian, di masa lampau pun saya pernah mengeluhkan yang sama dari dirinya yang mudah sekali mengeluarkan kata-kata tidak pantas. Mungkin saat itu saya berpiki

Hari Ketiga

 Masih sama seperti hari sebelumnya, masih bangun dengan perasaan sedih dan kehilangan. Penyesalan terbesar mungkin tercipta dihal ini.  Saya benci menjadi orang yang memiliki trust issue. Bagaimana cara mengelola itu agar tak menyakiti orang yang saya sayang. Saya butuh pengobatan sepertinya, sebelum menyayangi orang lain saya harus sembuh dulu dari penyakit ini.  Hari ketiga ini saya mendatanginya ke tempat tinggalnya. Saya membeli sebuah bunga dan tak lupa sepucuk surat aku selipkan didalamnya. Berharap dapat mengubah pikirannya. Belum ada pikiran saya untuk melupakannya. Bahkan jika tidak ada kesempatan sekalipun, Saya rasa saya tetap akan menyimpan bayangannya dalam hati. Pada dirinya lah muncul komitmen dalam diri saya. Sesuatu yang belum pernah muncul selama saya hidup.  Saya bahagia menikmati perjalanan menuju rumahnya. Saya menikmati setiap detail dari jalan raya ini. Saya mengamati rumahnya dari jauh. Bisa jadi ini terakhir kalinya saya berkunjung. Saya rasa alam pun mendukun

Hari Kedua

 2 Desember 2023. Hari kemarin aku habiskan untuk merenungi hubungan kita. Hubungan yang Saya kira sudah sangat mature dan matang untuk diteruskan sampai jenjang pernikahan. Kita udah bisa sama-sama mengelola permasalahan yang ada. Walaupun terkadang masih banyak ego yang mengganggu, namun kita lebih baik daripada kita yang dahulu.  Saya merenungi mengapa bisa semendadak itu, Saya mempertanyakan masihkah ada secercah perasaanmu padaku. Adakah kesempatanku untuk membangun rumah bersamamu. Aku ingin bertahan pada satu orang. Aku sudah tidak tahu bagaimana cara membangun hubungan dengan orang baru. Aku hanya ingin bertahan pada mu sampai akhir hayat.  Jikalau pada akhirnya saat ini kita harus berpisah, izinkan aku untuk menjadikanmu motivasi hidup. Aku akan kembali pada rentang waktu 2-5 tahun lagi. Aku ingin mempersuntingmu saat aku siap. Menjadi tantanganku karena apakah statusmu masih belum ada yang memiliki kelak di 2-5 tahun itu. Apapun risikonya akan ku ambil. Aku sudah berniat seja

Hari Pertama

1 Desember 2023, Hari ini hari pertama pasca putus dari Nanda. Perempuan yang saya temui dibangku kuliah. Banyak memberi saya inspirasi dan mengajari saya banyak hal dalam membangun hubungan. Nanda merupakan pacar nyata pertama saya. Tak pernah terpikirkan bahwa ada manusia lain selain orang tua saya yang menyayangi saya. Saya skeptis sama cinta pada awalnya. Saya tak terlalu percaya bahwa cinta bisa menghancurkan seseorang. Sekarang saya mengalaminya langsung. Saya harus menerima kenyaataan bahwa Nanda sudah tidak bisa bersama saya. Ia memilih jalannya sendiri, dengan dirinya sendiri tanpa melibatkan Saya lagi.  Setelah 4 tahun mengenalnya, menyayanginya, merindunya tiap saat. Kali ini Saya harus merelakan ia pergi. Padahal Saya sudah membulatkan tekad untuk menikahinya kelak. Pada nyatanya saya melakukan kesalahan yang tidak bisa ia tolerir lagi. Sebagai laki-laki Saya harus menerima konsekuensi itu. Saya harus mengambil pelajaran dari pengalaman ini. Saya tidak masalah jika harus pe